Kiat untuk Mengetahui Papan Sirkuit
Kiat untuk Mengetahui Papan Sirkuit
Apabila Anda melihat sebuah sirkuit listrik, Anda akan melihat bahwa sirkuit ini terdiri dari berbagai macam komponen. Kapasitor, misalnya, digunakan untuk menahan muatan listrik di papan sirkuit, dan melepaskannya saat dibutuhkan. Sementara itu, induktor menyimpan energi dalam medan magnet. Terakhir, ada dioda, yang memungkinkan arus listrik mengalir ke satu arah saja, mencegah kerusakan yang disebabkan oleh aliran yang salah.
Jenis papan sirkuit yang umum
Ada dua jenis papan sirkuit yang umum: PCB dan papan tempat memotong roti. PCB digunakan untuk tujuan pembuatan prototipe dan memungkinkan Anda untuk menggunakan kembali komponen. Namun, papan ini tidak sekaku atau selengkap papan perfot. Kedua jenis papan ini membutuhkan banyak waktu untuk membuatnya dan membutuhkan biaya untuk membelinya. Breadboard adalah cara yang bagus untuk menguji sirkuit Anda sebelum membuatnya menjadi PCB penuh.
Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat papan sirkuit adalah FR-4. Bahan ini memiliki sifat isolasi yang baik dan mampu menahan lengkung. FR-4 tersedia dalam berbagai tingkatan dengan sifat listrik yang berbeda. Biasanya, FR-4 memiliki nilai pada suhu 130 derajat Celcius. Jenis papan sirkuit lain dikenal sebagai papan inti aluminium, yang sering dilaminasi ke FR-4. Jenis PCB ini digunakan untuk sirkuit elektronik yang membutuhkan pendinginan tingkat tinggi.
Komponen umum
Komponen yang paling umum dari papan sirkuit adalah resistor, kapasitor, dan transistor. Perangkat ini menyimpan dan mengirimkan muatan listrik sekaligus membuangnya sebagai panas. Resistor terbuat dari berbagai macam bahan dan diberi kode warna sesuai dengan nilai resistansinya. Sementara itu, transistor mentransfer energi listrik dan digunakan sebagai penguat di papan sirkuit. Mereka memiliki beberapa jenis yang berbeda, termasuk jenis bipolar dan radial.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat papan sirkuit adalah tembaga dan FR-4. Laminasi berlapis tembaga adalah jenis stok papan dengan tembaga yang belum diukir di atasnya. Bahan FR-4 adalah jenis yang paling umum digunakan saat ini. Laminasi berlapis tembaga adalah perkembangan yang lebih baru. Nonhomogenitas menjadi semakin penting dalam pembuatan papan sirkuit. Perbedaan ini dapat mengakibatkan variasi dalam konstanta dielektrik papan sirkuit.
Penggunaan umum
Circuit boards play a key role in the production of many electronic devices, including computer monitors, recording devices, and televisions. They are also found inside entertainment systems such as video games and DVD players. Likewise, they are used in home appliances like coffee makers, microwaves, and alarm clocks. In addition to these common uses, PCBs are also used in industrial settings, including in machinery that requires high power and is subject to rough handling and harsh chemicals.
PCBs have many advantages over traditional wired circuits. They are lightweight, can be easily repaired, and are a cost-effective way to create and maintain complex systems. Their versatility has led to significant advances in electronics in fields ranging from computers to medical devices. Today, even cars rely on PCBs to help them operate smoothly.
Common materials
There are many different materials used in printed circuit boards. For example, FR4 is a common laminate. This material features a glass transition temperature (GTT) of about 135 degrees Celsius and a CTE of about 3.8 to 4.6. Other laminates use polyimide, a high temperature material with a high electric strength. Some other materials are specially formulated for high frequency and microwave applications.
Copper is the most common conductive material used on PCBs. This material is used in the base layer and is applied to the circuit boards to provide the necessary rigidity. Alternatively, epoxies are used to make the substrate layer. However, they lack the durability of fibreglass.
Common processes
In circuit board assembly, common processes include soldering, etching, and surface finishing. Surface finishing protects the board from corrosion and helps with the soldering process. One example of a surface finish is hot air solder leveling, which involves coating the board with flux and dipping it in molten solder. A high-pressure blast of hot air is then used to remove excess solder from the board’s holes and smooth out the solder surface.
The first step of copper plating involves placing the panel into a copper plating bath, which contains copper sulfate and sulfuric acid. A thin layer of copper is then deposited onto the panel. This layer is then protected with a tin-plated bath. After the copper layer has cured, the tin-plated circuit board is removed from the tin bath, which acts as an etch barrier.
Common manufacturing issues
Insufficient copper plating can lead to defective circuit boards. Copper plating is critical for electrical current to pass through the board. Insufficient copper plating can be easily detected using PCB design software or by a PCB fabricator. It is also critical to clean holes thoroughly after drilling to avoid air bubbles.
PCB design is the first defense against common manufacturing issues. Using a good PCB design can help prevent electrostatic discharge and soldering errors. Manufacturing engineers and designers should communicate with one another to anticipate problems and create a plan that addresses those issues. Simple errors can turn into costly failures, so it’s crucial to get the best design possible. In addition, using an experienced designer can help avoid mistakes that may go undetected.
Tinggalkan Balasan
Ingin bergabung dalam diskusi?Jangan ragu untuk berkontribusi!